CHEESE TART BATTLE: Hokkaido Baked Cheese Tart VS Pablo VS Fuwa-Fuwa

Sekarang ini banyak sekali bermunculan cheese tart khas Jepang di Jakarta, dia antaranya Hokkaido Baked Cheese Tart, Pablo dan Fuwa-Fuwa. Ketiga merk kudapan cheese ini emang lagi happening banget! Gak heran counter-nya di mall selalu ramai bahkan untuk membelinya harus antre panjang atau menunggu nomor antrean dipanggil hingga satu jam. Well, se-wow apa sih rasa dari 3 kudapan keju itu? Berikut review jujur tentang ketiga kudapan keju ini versi saya :)

Hokkaido Baked Cheese Tart


Sebagai penggemar berat keju, tentunya saya penasaran banget seenak apa sih 3 cemilan tersebut sampai digandrungi sejuta umat? Untuk percobaan pertama, saya coba Hokkaido Baked Cheese Tart di mal Kota Kasablanka. Kondisi waktu itu sekitar jam 6 sore saat weekend. Pas lihat antreannya saya sempat shock. Masalahnya, antrean itu hanya untuk pemesanan lalu mendapat nomor antrean saja. Untuk mendapatkan kuenya harus menunggu lagi sekitar 1 jam. Berkat promo beli 5 gratis 1, rupanya banyak orang melakukan pembelian dengan promo tersebut. Makanya mau gak mau harus nunggu kuenya dibuat lagi karena memang mereka menyajikan fresh baked tart from the oven jadi ready stock-nya juga sangat terbatas. Karena keburu mau pulang juga akhirnya terpaksa saya urungkan saja niat mencicipi Hokkaido hari itu.

Nah, belakangan saya baru tahu kalau ternyata si Hokkaido inii buka counter juga di mal Senayan City. Akhirnya saya coba lagi kesana sekalian saat janjian dengan teman. Surprisingly, counter ini sepi beda banget sama yang di Kokas. Meskipun ternyata sudah lumayan banyak juga tertempel nomor antrean yang menunggu pesanannya siap. Namun karena para customer-nya gak numplek di situ jadi keliatan lebih lowong. Karena cuma berniat cicip dulu saja, akhirnya saya pesan 1 buah seharga Rp 20.000. Thank God, saya cuma perlu nunggu 10 menit untuk mendapatkan cheese tart ini. Sebab saya dengar salah satu customer yang baru datang harus menunggu 1 jam untuk pembelian buy 5 get 1.

Then after 10 minutes of waiting, finally here it is!



As I expected, isian krim kejunya tuh melted abiiisss! Rasa keju asin manisnya pas sesuai selera lidah saya. Kulit tart-nya crunchy, saat bercampur dengan krim kejunya di mulut, langsung lumer enak banget, I'm speechless! Di gigitan pertama, saya surprised banget sih karena memang ternyata rasanya seenak ekspektasi saya yang ketinggian. Tapi sayangnya saya gak bisa makan terlalu banyak kudapan satu ini  karena di gigitan ketiga udah mulai eneg gitu. Setengahnya lagi akhirnya saya kasih ke teman, hehe.

Pablo

Dari pembukaan store pertama di mal Gandaria City, Pablo ini gak pernah sepi pembeli. Antrean panjang selalu terlihat dan para pembeli harus rela menunggu selama berjam-jam untuk mendapatkan pesanannya. Ini juga yang bikin saya terus menunda-nunda menyicipi si Pablo ini. Selain karena antrean panjang yang gak masuk akal, porsi 1 loyang cheese tart yang dibanderol seharga Rp 169.000 ini too much for me. Secara niat saya emang cuma buat nyicip kayak apa sih rasanya, cuma biar lidah gak penasaran aja. Then come the good news! Baru-baru ini Pablo buka cabang di Neo Soho Mall, mal baru persis berseberangan dengan mal Central Park. Yang paling memikat adalah di store baru ini tersedia cheese tart ukuran portion, potongan slice seperti ini.




Then in a weekday, saya bersama dua teman pun mencoba datang ke store Pablo di Neo Soho Mall. Tersedia menu paket seharga Rp 40.000 untuk 1 portion cheese tart + 1 glass of tea/coffee. Di sini disediakan meja dan kursi untuk area dine-in. Dekorasi, furnitur dan suasananya cukup cozy ala kafe, such a nice place for chit-chat with friends.

Banyaknya review dari orang-orang yang udah pernah makan Pablo ini bikin ekspektasi saya supeeeer tinggi. Pas saya coba makan cheese tart ini ternyataaaa ZONK! jauh banget dari ekspektasi saya. Berbeda dengan Hokkaido, tekstur krim keju Pablo ini mushy semacam berbusa gitu, bukan keju creamy melted macam Hokkaido. Selain itu rasa kejunya juga gak terasa di lidah saya. To be frank, I don't even know how to define the taste of it. Tapi cheese tart ini sedikit tertolong dengan olesan tutty fruity di bagian atasnya sehingga ada sedikit rasa asam manis memanjakan lidah.

Well, if you are interested to try this or the other ones, here is the menu.



Fuwa-Fuwa

Masih nuansa keju, kudapan satu ini agak beda dari dua rival sebelumnya. Alih-alih cheese tart, Fuwa-Fuwa ini adalah cheese cake dengan tekstur bolu. Well, awalnya jujur saya gak habis pikir seenak apa sih bolu rasa keju begitu? Masih di hari yang sama saat mencicipi Pablo, dari Neo Soho Mall saya menyeberang ke mall Central Park untuk mencoba Fuwa-Fuwa. Karena ada dua teman lagi akhirnya kami putuskan beli 1 loyang original cheese cake seharga Rp 100.000 untuk sharing makan bareng. 


You know what, ternyata ini tuh bukan sekedar bolu! Rupanya selama ini saya salah besar. Memang kalau cuma lihat dari foto pasti cuma terlihat tekstur kue bolu biasa. Tapi ternyata isiannya ini full krim keju! Bolunya tuh cuma kulit tipis di bagian atas dan pinggiran kuenya saja. 



Isian kejunya ini teksturnya mushy berbusa, sama persis macam Pablo. Tekstur cake-nya super lembut jadi proses memotongnya juga harus pelan-pelan agar kuenya gak hancur. Sayangnya, di sini pun lidah saya tidak menemukan rasa keju, malah dominan aroma telur dan jujur bikin saya agak mual. Saran saya, Fuwa-Fuwa ini better for sharing. Kalo dihabisin sendiri sih gak shangguuuppp.

Well then, dari keseluruhan review, saya putuskan yang paling sesuai ekspektasi saya adalah Hokkaido Baked Cheese Tart! Anw, ini cuma berdasarkan selera pribadi saya lho ya, pastinya selera setiap orang berbeda, kan? ;)

Biar gak penasaran terus-terusan, silakan coba sendiri dan bandingkan. Happy trying! 

Komentar