JALAN-JALAN GIH!: LIBURAN MAKASSAR KE BANTIMURUNG, LEANG-LEANG, RAMMANG-RAMMANG (PART 1)

I'm in Makassar!


Hai, semua! Kali ini saya mau cerita kisah minggat ke Makassar selama empat hari di pertengahan bulan Mei 2015 lalu. Berhubung saya resign dari kantor lama di akhir Mei, jadilah manfaatkan sisa cuti yang masih belasan hari hehehe.

Saya berangkat ke Makassar naik penerbangan malam, sampai di Makassar kira-kira jam 9 malam. Di pintu keluar bandara Sultan Hasanuddin, sudah banyak calo taksi bersaing mendapatkan penumpang. Kebetulan teman saya tidak bisa jemput, jadilah saya linglung sendiri. Akhirnya pilihan jatuh pada abang-abang kekar dengan perawakan satpam yang tampak meyakinkan. Akhirnya saya naik mobil avanza yang beroperasi sebagai taksi untuk sampai ke kos-an teman. Oh iya, dari bandara semua taksi tak pakai argo. Tarifnya sama, Rp 120.000 termasuk uang tol.

Esok paginya, saya dan Pipit ke Bantimurung dengan mobil sewaan. Sediakan uang Rp 25.000 untuk masuk ke sini. Konon, di Bantimurung ini banyak kupu-kupu beterbangan. Ternyata, itu cerita lama dari beberapa tahun lalu. Sekarang, populasi kupu-kupu semakin sedikit karena banyak diburu untuk diawetkan lalu dijadikan pajangan atau souvenir. Selesai foto-foto di area air terjun, kami menuju tempat penangkaran kupu-kupu. Cukup bayar Rp 5.000 saja untuk masuk ke museum pengawetan kupu-kupu dilanjutkan ke penangkaran kupu-kupu.




Perut lapar mulai berontak, saatnya makan siang. Kami berhenti di sebuah warung di Maros yang berbentuk rumah. Letaknya ada di tengah-tengah komplek perumahan dan tidak begitu ramai pengunjung. Tapi kalo kata Pipit, justru tempat makan yang kayak gini gak bisa diremehin. Rasanya lebih enak dibanding tempat-tempat makan terkenal di area kota. Saya pesan seporsi palubasa tanpa telur plus nasi. Benar saja, rasanya endeuuss pisaaann! Dagingnya banyak, kuahnya hitam pekat dan ada tekstur kasar di kuahnya. bikin seret tapi nagih. Sayang gak sempat ambil fotonya karena saking khilafnya kelaperan hehehe.

Setelah itu kami lanjutkan perjalanan ke Leang-Leang dengan uang masuk Rp 10.000 saja. Gak masuk sampai ke dalam, kami hanya foto-foto narsis di area taman dengan banyak bebatuan. Hasil foto-foto pun udah keren bangeeett.




Dari Leang-Leang, kami melipir ke Rammang-Rammang. Di sini kami sewa perahu untuk menikmati perjalanan sepanjang sungai sambil menikmati pemandangan bukit batu kapur. Seru banget lah, berasa di sungai amazon hehehe. Untuk sewa kapal biayanya Rp 200.000 jadi lebih enak kalau pergi rame-rame bareng teman se-gank bisa patungan lebih murah.



Sekitar setengah jam menyusuri sungai, transit sebentar di Kampung Berua. Kampung ini masih ditinggali oleh sejumlah penduduk, suasananya tenang, serta dikelilingi bukit batu kapur. Selesai mengabadikan momen, kami naik lagi ke perahu untuk kembali.



Rasanya ke Makassar gak lengkap kalo belum makan es pisang ijo. Sebelum pulang, kami mampir dulu ke RM Bravo di Jalan Andalas. Seporsi es pisang ijo porsi kuli dengan harga Rp 18.000 bikin segeeerrr. Di sini juga menyediakan aneka cemilan. Kami pesan 2 jalangkote (pastel khas makassar) dan 2 lumpia goreng. Lengkap sudah agenda isi perut hehehe.

                      


Untuk destinasi lainnya cek di postingan berikutnya ya... :D



Komentar

Posting Komentar