Still in Makassar!
Yak, agenda pertama hari ini adalah makan konro yang sudah lama saya idam-idamkan. Karena susah cari angkot, akhirnya kami naik taksi menuju Sop Konro Karebosi. Di tempat konro ini kami pesan sop konro dan konro bakar. Gak sampai 10 menit, pesanan kami sudah siap disajikan. Gigitan pertama dagingnya nyessss pisaaaann! Dagingnya benar-benar empuk sampai lepas dari tulang iganya. Harganya juga terjangkau dan setimpal dengan rasa dan porsi konronya.
Sudah puas melahap konro, saatnya naik becak ke Losari untuk foto-foto narsis (lagi) hehehe... Maklumin aja ya namanya juga anak muda. Tak lupa mampir ke Masjid Apung di dekat situ untuk shalat dzuhur.
Setelah dzuhur, saya janjian ketemu sama teman kuliah saya, Nea. Dia hijrah ke Makassar karena ikut suaminya yang bertugas di sana. Karena sudah waktunya makan siang, akhirnya kami beranjak ke restoran seafood di sekitar Losari. Saya lupa nama tempatnya yang jelas enak banget semua masakannya. Paling juara ikan bumbu papeda sama cumi goreng telur asinnya, syedaaapp! Uniknya restoran ini akan tutup jam 3 sore lalu akan buka lagi di malam harinya. Harga juga tidak mencekik. Cuma Rp 300.000-an untuk menu seabrek-abrek yang kami pesan. Yang lebih enaknya lagi, makannya ditraktir sama suaminya Nea. Nikmat dunia tiada terkiraaaa hihihi...
![]() |
masih ada 2 menu yang belum keluar |
Selesai makan dan kangen-kangenan, akhirnya kami berpisah karena saya harus kejar penerbangan malam ke Jakarta. Sebelumnya mampir dulu ke toko otak-otak dan toko Jayakarya, beli oleh-oleh untuk orang-orang terkasih #caelah
Balik ke Jakarta, bawaan beranak jadi 2 tas hahaha. Kebanyakan beli oleh-oleh sih. Saatnya say goodbye ke Pipit, teman magang di Kemlu dulu yang udah menampung sekaligus menemani saya jalan-jalan hedon selama di Makassar. Semoga dia gak kapok liburan sama saya hahaha. Setelah pamitan, saya naik taksi menuju bandara kembali ke Jakarta ibukota tercinta.
Sampai jumpa lagi, Makassar! Saya pasti balik lagi buat nyicipin pisang epe yang belum kesampaian :D
Komentar
Posting Komentar